Matematika dalam Khazanah Islam
UKURAN NERAKA
Sebuah Tinjauan Matematis Untuk Mentafakuri Ayat-Ayat Allah SWT
A. Tinjauan Matematis Ukuran Neraka
Untuk mengetahui
kedalaman neraka, kita pandang dan renungkan sebuah Hadits Rasul SAW.
Dikisahkan pada suatu hari Rasulullah SAW sedang berjalan bersama para sahabat.
Kemudian Rasulullah dan para sahabat mendengar sesuatu yang mendebuk. Imam
Muslim menggambarkan kisah ini dalam sebuah haditsnya (Shahih Muslim:5078),
حدثنا يحي ابن ايوب
حدثنا خلف ابن خليفة حدثنا يزيد بن كيسان عن ابي حازم عن ابي هريرة قال: كنا مع
رسول الله صلى الله عليه وسلم اذسمع وجبة فقال النبي صلى الله عليه وسلم اتذرون ما
هذا؟ قال قلنا الله ورسوله اعلم. قال هذا حجر رمي به فى النار منذ سبعين خريفا.
فهو يهوي فى النار الان, حتى انتهى الى قعرها. و حدثنا محمد بن عباد وابن ابى عمر
قالا حدثنا مروان عن يزيد ابن كيسان عن ابى حازم عن ابي هريرة بهذا الاسناد وقال
هذا وقع فى اسفلها فسمعتم وجبتها. (رواه مسلم فى صحيح مسلم)
Terjemahan: Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Ayub, telah menceritakan kepada kami Khalaf
bin Khalifah, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Kaisan, dari Abu Hazim,
dari Abu Hurairah, beliau berkta: Kami bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau
(Rasulullah) mendengar sesuatu yang jatuh berdebuk. Rasulullah bertanya:
“Tahukah kalian apa itu?” Kami menjawab: “Allah dan rasul-Nya lebih tahu”.
Beliau bersabda: “Itu adalah batu yang dilemparkan ke neraka sejak 70 tahun, ia
jatuh ke neraka sekarang sehingga mencapai keraknya”. Telah menceritakannya
kepada kami Muhammad bin Abbad dan Ibnu Abi Umar, keduanya berkata: telah
menceritakan kepada kami Marwan dari Yazid bin Kaisan dari Abu Hazim dari Abu
Hurairah dengan sanad ini ia berkata: “Batu itu jatuh ke dasar neraka paling
bawah lalu kalian mendengar debukannya”. (H.R. Muslim dalam Shahih Muslim).
Dari hadits di atas,
maka kita telah mendapatkan informasi mengenai kedalaman neraka. Meskipun
kedalaman yang sbenarnya hanya Allah yang tahu, tetapi setidaknya kita dapat
menggambarkan dan menghitung secara matematis kedalaman neraka sebagai bahan
tafakur.
Dalam konsep gerak
jatuh bebas beraturan, benda yang jatuh bisa dihitung jaraknya atau
ketinggiannya berdasarkan gravitasi yang berlaku. Jika gravitasi bumi kita ini
adalah 10 m / det2, maka dengan mudah kita bisa menghitung jarak
tempuh batu yang jatuh mengikuti konsep fisika.
Benda tersebut jatuh
selama 70 tahun maka secara konsep menjadi t = 70 tahun maka t = 70 x 365 x 24 x 60 x 60 detik atau sama dengan 2,207,520,000
detik, atau 2,207,520 x 103 detik. Jika kita asumsikan gaya gravitasi yang digunakan adalah gaya gravitasi
bumi, maka
Jadi,
dari perhitungan
di atas, dapat disimpulkan bahwa jika kedalaman neraka dihitung berdasarkan
gravitasi bumi maka kedalamannya adalah 24,365,722,752 x 106 KM. Jika kita asumsikan bentuk neraka sama
dengan bumi, maka perbandingan dengan kedalaman neraka dengan kedalaman bumi adalah
Artinya bahwa, jika jurang neraka itu diukur berdasarkan gravitasi bumi
kita, maka neraka memiliki kedalaman
Setelah kita tahu
kedalaman atau jari-jari neraka, maka kita dapat menghitung luas dari neraka
dengan menggunakan konsep luas permukaan selimut bola.
Jadi,
dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa jika bentuk neraka sama
dengan bentuk bumi maka luasnya
adalah
Jika dibandingkan dengan luas bumi, maka:
Artinya, neraka
mempunyai luas
kali luas bumi.
Jika penduduk bumi dari zaman N. Adam A.S. hingga akhir zaman berjumlah 4 x 1023
jiwa yang masuk neraka, maka 1 orang akan menempati daerah seluas
18,641,817,180,138,200 KM2.
B. Wahana Tafakur
Perhitungan di atas baru sebatas menggunakan
gravitasi bumi. Padahal di yaumil akhir bumi kita akan diganti dengan
bumi yang lain dengan gravitasi yang berbeda pula.
“Ketika bumi ini diganti dengan bumi yang
lain, begitu pula dengan langitnya, Mereka bermunculan dari kuburnya
masing-masing menghadap kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa”. (QS.
Ibrahim 14 : 48)
Jika kita menggunakan gravitasi Black Hole yang
besarnya 1014 maka luas neraka sangat besar sekali. Apalagi luas
yang sebenarnya, naudzubillah. Berdasarkan tinjauan yang sudah dilakukan
mengenai luas neraka secara matematis, maka dapat diambil beberapa hikmah atau
bahan tafakur bagi kita sebagai manusi ayang penuh dengan dosa. Dalam hitungan
sebelumnya, bahwa jika dimuka bumi ini dari zaman Nabi Adam A.S. hingga akhir
zaman terdapat 4 x 1023
jiwa yang masuk neraka, maka 1 orang akan menempati daerah seluas
18,641,817,180,138,200 KM2. Hal ini menggambarkan bahwa di neraka, tidak ada tempat untuk berbagi
kepedihan. Siksa yang diterima hanya dapat dirasakan oleh hanya satu orang.
Sekeras apapun manusia menjerit, tetap saja manusia lainnya tidak akan pernah
mendengar jeritan tersebut.
Sumber:
Comments
Post a Comment